Langsung ke konten utama

Postingan

Alfian

     Alfian, satu dari sekian banyak teman yang memorable di otak gue. Seorang anak kecil yang pernah Allah titipkan kehidupannya di dunia meski waktunya sebentar. Selamat buat kamu bro, yang sudah bersenang senang di surga Allah. Jangan lupain aku :)      Alfian, kulit bewarna sawo matang, rambut ikal, doyan ketawa, anak baik mirip franklin. Suka main bareng. Aku gk bisa nemu kejelekan sama kenakalannya dia waktu masih kecil, yaa kan dia calon anak surga pasti attitude nya baik.      Alfian nih anak yang suka berbagi sama temen-temen yang lainnya, termasuk aku. Kadang dia kasi roti, bekelnya dibagi. Intinya dia baik, gk pernah nakal like boys in general. Pertemuan kami singkat. Hari Senin, setelah upacara di ruang bawah tanah TK Islam di daerah ku, ibu guru memberikan kabar duka. Teman kami Alfian meninggal karena DBD. Aku memang udah gk pernah ngeliat Alfian 8 hari lebih waktu itu. Aku cuma bisa ngeliat guru-guru yang menangis, suasana nya sendu sekali.      Pulang ke rumah, a

Peduli ABK

"Mari sebagai orang tua kita mampu memupuk harapan anak berkebutuhan khusus"      Fakta nya banyak ABK yang tidak boleh masuk ke rumah sehingga mereka dibuatkan rumah di luar. Mereka memang memiliki kekurangan dibandingkan anak normal lainnya. Itulah mengapa masyarakat pun banyak yang memandang mereka hanya sebelah mata.      Padahal di balik kekurangan para ABK tersebut, tersimpan potensi yang berbeda dan unik dari orang pada umumnya. Namun, sebelum potensi itu dapat muncul, dibutuhkan pengarahan khusus, bimbingan, dan yang terpenting kasih sayang yang tanpa batas. Sebagai awal, para orangtua harus menerima kondisi ketika anak mereka didiagnosis sebagai ABK. Orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus harus mau mengakuinya dan membawa mereka ke petugas kesehatan dan tempat pengobatan yang tepat.      Apabila kita mengulik kembali sejarah Einstein saat kecil oleh gurunya akan dikeluarkan dari sekolah karena tidak bisa dan tidak mengerti apa ya

Resolusi Menjadi Lebih Produktif di Tahun 2019

Selamat datang tahun 2019. Membuat resolusi di tahun ini tentu saja menjadi agenda sendiri bagi kamu untuk mempersiapkan apa saja yang bakal dilakukan. Tujuan dibentuknya resolusi adalah untuk memicu diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi yaitu dengan dimulai dari hal-hal kecil yang sederhana. Berikut revolusi di tahun 2019 yang bisa kamu terapkan di kehidupan sehari-hari. 1.      Gunakan waktu sebaik-baik nya Waktu adalah uang. Begitulah bunyi sebuah moto yang sangat populer. Kenyataannya, waktu sangat berbeda dengan uang. Kamu tidak akan dapat menyimpan waktu lalu menggunakannya di kemudian hari. Sia-sia saja kan kalau kamu berupaya menyimpan waktu dengan cara tidak menggunakannya. Cara untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya kamu harus melawan kebiasaan menunda nunda pekerjaan mulai saat ini. 2.       Mulai menulis Biasanya resolusi yang satu ini paling sulit dijalankan. Alasannya macam-macam, mulai dari tak punya bakat menulis, bingung apa yang har